Senin, 15 November 2010

WBS (Work Breakdown Structure)

Pengertian WBS :

WBS adalah proses hierarkis yang membagi pekerjaan proyek menjadi elemen-elemen pekerjaan yang lebih kecil.Penggunaan WBS membantu meyakinkan manajer proyek bahwa semua produk dan elemen pekerjaan yang telah diidentifikasi dan WBS digunakan sebagai basis pengendalian. Sebenarnya, WBS prinsipnya Work Breakdown Structure (WBS) adalah pemecahan atau pembagian pekerjaan ke dalam bagian yang lebih kecil (sub-kegiatan), alasan perlunya WBS adalah :

1. Pengembangan WBS di awal Project Life Cycle memungkinkan diperolehnya pengertian cakupan proyek dengan jelas, dan proses pengembangan WBS ini membantu semua anggota untuk lebih mengerti tentang proyek selama tahap awal.

2. WBS membantu dalam pengawasan dan peramalan biaya, jadwal, dan informasi mengenai produktifitas yang meyakinkan anggota manajemen proyek sebagai dasar untuk membuat perundingan.


Gambar 1. Contoh Struktur WBS



Struktur WBS pada Penulisan Ilmiah


Gambar 2. Contoh Struktur WBS

Dapat dilihat dari gambar di atas, yang dijadikan project adalah pembuatan website Pemesanan Tiket Bus Online PO. Harapan Jaya dan ditempatkan pada level 1. Di level 1 ini menjelaskan project apa yang akan kita rancang atau sebagai judul dari sebuah perancangan.

Dibagian level 2 terdapat 3 komponen yaitu : Service, Hardware dan Software

Service (Pelayanan) menjelaskan bentuk pelayanan apa saja yang diberikan dari website Pemesanan Tiket Bus Online PO. Harapan Jaya. Dari pelayanan ini customer dapat mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam hal pemesanan tiket bus.

Hardware menjelaskan Perangkat keras apa saja yang digunakan dalam pembuatan website Pemesanan Tiket Bus Online PO. Harapan Jaya. Penggunaan hardware sangat penting untuk mendukung dalam pembuatan website tersebut

Software menjelaskan Perangkat lunak apa saja yang digunakan dalam pembuatan website Pemesanan Tiket Bus Online PO. Harapan Jaya. Software dalam pembuatan website tersebut harus dapat memenuhi kriteria dari tujuan dibuatnya website Pemesanan Tiket Bus Online PO. Harapan Jaya .

Seperti yang telah kita ketahui, WBS itu mempunyai elemen penting dari sebuah perancanaan. Karena dapat memberikan kerangka tentang :

1. Penggambaran program sebagai ringkasan dari bagian-bagian yang kecil.

2. Pembuatan perencanaan.

3. Pembuatan network dan perencanaan pengawasan.

4. Pembagian tanggung jawab.

5. Penggunaan WBS ini memungkinkan bagian-bagian proyek terdefinisi dengan jelas.


Maka dari itu , WBS sangat membantu dalam perancangan Penulisan Ilmiah.

Minggu, 14 November 2010

Manajemen Kontrol Keamanan pada Sistem

A. PENTINGNYA KONTROL

  • untuk memastikan bahwa CBIS telah diimplementasikan seperti yang direncanakan, system beroperasi seperti yang dikehendaki, dan operasi tetap dalam keadaan aman dari penyalahgunaan atau gangguan.
  • untuk memberi dukungan kepada manajer dalam
    mengontrol area operasinya

B. TUGAS KONTROL CBIS

Mencakup semua fase siklus hidup, selama siklus hidup dibagi menjadi kontrol-kontrol yang berhubungan dengan pengembangan sistem, desain dan operasi

  • Metode Untuk Mendapatkan dan Memelihara Kontrol CBIS
    1. Manajemen dapat melakukan kontrol langsung
    2. Manajemen mengontrol CBIS secara tidak langsung dengan terus menerus melalui CIO.
    3. Manajemen mengontrol CBIS secara tidak langsung berkenaan dengan proyeknya melalui pihak ketiga

  • AREA PENGONTROLAN CBIS
  • KONTROL PROSES PENGEMBANGA

Untuk memastikan bahwa CBIS yg diimplementasikan dapat memenuhi kebutuhan pemakai atau berjalan sesuai rencana harus menjalani tahapan/fase yang antara lain :

  • Fase Perencanaan
    Mendefinisikan tujuan dan kendala
  • Fase Analisis & Disain

    > Mengidentifikasi kebutuhan informasi

    > Menentukan kriteria penampilan

    > Menyusun disain dan standar operasi CBIS
  • Fase Implementasi

    > Mendefinisikan program pengujian yang dapat diterima

    > Memastikan apakah memenuhi criteria penampilan

    > Menetapkan prosedur utk memelihara CBIS
  • Fase Operasi & Kontrol

    > Mengontrol CBIS selagi berevolusi selama fase SLC

    > Memastikan bahwa CBIS yang diimplementasikan dapat memenuhi kebutuhan

Yang termasuk dalam kontrol proses pengembangan, yaitu :

  1. Manajemen puncak menetapkan kontrol proyek secara keseluruhan selama fase perencanaan dengan cara membentuk komite MIS
  2. Manajemen memberitahu pemakai mengenai orientasi CBIS
  3. Manajemen menentukan kriteria penampilan yang digunakan dalam mengevaluasi operasi CBIS.
  4. Manajemen dan bagian pelayanan informasi menyusun disain dan standar CBIS
  5. Manajemen dan pelayanan informasi secara bersama-sama mendefinisikan program pengujian yang dapat diterima
  6. Manajemen melakukan peninjauan sebelum instalasi yang dilakukan tepat setelah penggantian dan secara berkala meninjau CBIS untuk memastikan apakah ia memenuhi kriteria penampilan.
  7. Bagian pelayanan informasi menetapkan prosedur untuk memelihara dan memodifikasi CBIS dan prosedur yang disetujui oleh manajemen.
  • KONTROL DISAIN SISTEM
  • Tujuan untuk memastikan bahwa disainnya bisa meminimalkan kesalahan, mendeteksi kesalahan dan mengoreksinya.
  • Kontrol tidak boleh diterapkan jika biayanya lebih besar dari manfaatnya. Nilai atau manfaat adalah tingkat pengurangan resiko.
  • Selama fase disain dan analisis dari siklus hidup system, Analis System, DBA dan Manajer Jaringan membangun fasilitas kontrol tertentu dalam disain system. Selama fase implementasi, programmer menggabungkan kontrol tersebut ke dalam system. Disain system dikontrol dengan cara menggabungkan kontrol software menjadi lima bagian pokok, yaitu :

I. Permulaan Transaksi (Transaction Origination)

  • Tahap-tahap yang harus dilakukan pada permulaan transaksi :
  1. Permulaan Dokumentasi Sumber

    > Perancangan dokumentasi

    > Pemerolehan dokumentasi

    > Kepastian keamanan dokumen
  2. Kewenangan

    > Bagaimana entry data akan dibuat menjadi dokumen dan oleh siapa
  3. Pembuatan Input Komputer

    > Mengidentifikasi record input yang salah dan memastikan semua data input
    diproses
  4. Penanganan Kesalahan

    > Mengoreksi kesalahan yang telah dideteksi dan menggabungkan record yg telah dikoreksi ke record entry
  5. Penyimpanan Dokumen Sumber

    > Menentukan bagaimana dokumen akan disimpan dan dalam kondisi
    bagaimana dapat dikeluarkan

II. Entri Transaksi

  • Entri transaksi mengubah data dokumen sumber menjadi bentuk yang dapat dibaca oleh komputer. Kontrol ini berusaha untuk menjaga keakuratan data yang akan ditransmisikan ke jaringan komunikasi atau yang akan dimasukkan secara langsung ke dalam komputer. Area kontrolnya meliputi atas :
  1. Entri Data
    > Kontrol dalam bentuk prosedur tertulis dan dalam bentuk peralatan inputnya sendiri. Dapat dilakukan dengan proses offline/online
  2. Verifikasi Data
    > Key Verification (Verifikasi Pemasukan)
    Data dimasukkan ke sistem sebanyak 2 kali
    > Sight Verification (Verifikasi Penglihatan)
    Melihat pada layar sebelum memasukkan data ke system
  3. Penanganan Kesalahan
    > Merotasi record yang telah dideteksi ke permulaan transaksi untuk pengoreksian
  4. Penyeimbangan Batch
    > Mengakumulasikan total setiap batch untuk dibandingkan dengan total yang sama yang dibuat selama permulaan transaksi

III. Komunikasi Data

  • Tanggungjawab manajer jaringan dengan menggabungkan ukuran keamanan ke dalam sistem dan memonitor penampilan untuk memastikan keamanan telah dilakukan dgn baik
  • Komputer yang ada dalam jaringan memberikan peluang risiko keamanan yang lebih besar dari pada komputer yang ada di dalam suatu ruangan. Area kontrol ini terdiri dari :
  1. Kontrol Pengiriman Data
  2. Kontrol Channel Komunikasi
  3. Kontrol Penerimaan Pesan
  4. Rencana Pengamanan Datacom Secara Keseluruhan

IV. Pemrosesan Komputer

  • Pada umumnya semua elemen kontrol pada disain system selalu dikaitkan dengan pemasukan data ke dalam komputer. Area kontrol pada pemrosesan komputer terdiri dari :
  1. Penanganan Data
  2. Penanganan Kesalahan
  3. Database dan Perpustakaan Software
  • Sebagian besar kontrol database dapat diperoleh melalui penggunaan Sistem Manajemen Database (Database Management System/DBMS)
  • Tingkat keamanan dalam DBMS terdiri dari :
  1. Kata kunci (Password)
  2. Direktori pemakai (User Directory)
  3. Direktori elemen data (Field Directory)
  4. Enkripsi (Encryption)

V. Output Komputer

  • Komponen subsistem ini bertanggung jawab untuk mengirimkan produk (output) kepada pemakai (user). Yang termasuk dalam area ini adalah :
  1. Distribusi
    > Kontrol pada distribusi laporan berusaha untuk memastikan ketepatan orang yang menerima output.
  2. Penyeimbangan Departemen Pemakai
    > Bila departemen pemakai menerima output dari komputer, maka keseluruhan kontrol dari output dibandingkan dengan total yang sama yang telah ditetapkan pada waktu pertama kali data input dibuat.
  3. Penanganan Kesalahan
    Kelompok kontrol tertentu dapat ditetapkan didalam area pemakai dengan menjalankan prosedur formal untuk mengoreksi kesalahan.
  4. Penyimpangan Record
    > Tujuan komponen kontrol yang terakhir ini adalah untuk memelihara keamanan yang tepat terhadap output komputer dan untuk mengontrol penyelesaian yang sia-sia.
  5. Penyeimbangan Operasi Komputer
    > Kontrol ini memungkinkan pelayanan informasi untuk memverifikasi bahwa semua batch dan transaksi yang diterima dari departemen pemakai telah diproses.
  • Kontrol Terhadap Pengoperasian Sistem

Kontrol pengoperasian sistem dimaksudkan untuk mencapai efisiensi dan keamanan.
Kontrol yang memberikan kontribusi terhadap tujuan ini dapat diklasifikasikan menjadi 5 area :

  1. Struktur organisasional
    > Staf pelayanan informasi diorganisir menurut bidang spesialisasi. Analisis, Programmer, dan Personel operasi biasanya dipisahkan dan hanya mengembangkan ketrampilan yang diperlukan untuk area pekerjaannya sendiri.
  2. Kontrol perpustakaan
    > Perpustakaan komputer adalah sama dengan perpustakaan buku, dimana didalamnya ada pustakawan, pengumpulan media, area tempat penyimpanan media dan prosedur untuk menggunakan media tersebut. Yang boleh mengakses perpustakaan media hanyalah pustakawannya.
  3. Pemeliharaan Peralatan
    > Orang yang tugasnya memperbaiki computer yang disebut Customer Engineer (CE) / Field Engineer (FE) / Teknisi Lapangan menjalankan pemeliharaan yang terjadwal / yang tak terjadwal.
  4. Kontrol lingkungan dan keamanan fasilitas
    > Untuk menjaga investasi dibutuhkan kondisi lingkungan yang khusus seperti ruang computer harus bersih keamanan fasilitas yang harus dilakukan dengan penguncian ruang peralatan dan komputer.
  5. Perencanaan disaster
  • Rencana Keadaan darurat
    > Prioritas utamanya adalah keselamatan tenaga kerja perusahaan
  • Rencana Backup
    > Menjelaskan bagaimana perusahaan dapat melanjutkan operasinya dari ketika terjadi bencana sampai ia kembali beroperasi secara normal.
  • Rencana Record Penting
    > Rencana ini mengidentifikasi file data penting & menentukan tempat penyimpanan kopi duplikat.
  • Rencana Recovery
    > Rencana ini mengidentifikasi sumber-sumber peralatan pengganti, fasilitas komunikasi dan pasokan-pasokan.


Sumber: http://community.gunadarma.ac.id

Middleware Telematika

Kelas : 4KA05
Kelompok 7
Nama Kelompok : Bagoes Prasetyo
Dery Budi Kusuma
Hani Nandy Pradyta
Marko Otansa

Materi selengkapnya dapat diunduh disini!

SPK_4KA05_10107302_Bagoes Prasetyo

Menyelesaikan masalah dengan metode linear programming

Suatu perusahaan akan memproduksi 2 macam barang yang jumlahnya tidak boleh lebih dari 18 unit. Keuntungan dari kedua produk tersebut masing-masing adalah Rp. 750,- dan Rp. 425,- per unit. Dari survey terlihat bahwa produk I harus dibuat sekurang-kurangnya 5 unit sedangkan produk II sekurang-kurangnya 3 unit. Mengingat bahan baku yang ada maka kedua produk tersebut dapat dibuat paling sedikit 10 unit. Tentukan banyaknya produk yang harus dibuat untuk mendapatkan keuntungan yang maksimum ? Formulasikan dan selesaikan masalah ini !


Penyelesaian pada kasus diatas, silahkan unduh disini!

Rabu, 02 Juni 2010

BAB 4 PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Aplikasi Pemesanan Bus PO. Harapan Jaya cabang Pasar Rebo bertujuan untuk melayani pemesanan tiket Bus di PO. Harapan Jaya khususnya Pasar Rebo. Kelebihan dari aplikasi ini yaitu calon penumpang tidak harus datang ke kantor untuk memesan tiket tetapi cukup memesan via online.
Aplikasi ini mudah digunakan karena para calon penumpang dalam melakukan pemesanan hanya memilih bus dan jadwal yang diinginkan serta mengisi form-form yang telah disediakan. Selain itu, dalam aplikasi ini juga terdapat guide tentang langkah-langkah yang harus dilakukan oleh user ketika ingin memesan bus dan juga Frequently Answer Questions (FAQ). Aplikasi ini telah dibuat seaplikatif mungkin, sehingga aplikasi ini error free, user friendly, dan easy to use.

4.2 Saran
Didalam program aplikasi ini terdapat beberapa informasi seperti mengenal lebih jauh profil PO. Harapan Jaya cabang Pasar Rebo dan mempunyai manfaat khususnya bagi warga yang bertempat tinggal di dan sekitar Pasar Rebo yang masih belum tahu. Disamping itu aplikasi ini masih memiliki banyak kekurangan diantaranya minimnya animasi pada pemilihan kursi penumpang.
Oleh sebab itu penulis dengan senang hati menerima segala saran dan kritik yang sifatnya berguna untuk melakukan perbaikan di masa yang akan datang khususnya bagi penulis-penulis berikutnya.

Senin, 19 April 2010

Gambar Proposisi

Kamis, 01 April 2010

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Ramainya aktivitas penjualan tiket di agen bus PO. Harapan Jaya cabang Pasar Rebo merupakan rutinitas yang sering terlihat. Agen bus ini juga berfungsi sebagai kantor pusat untuk wilayah Jabodetabek. Hal inilah yang membuat agen ini selalu ramai dikunjungi penumpang layaknya terminal bus pada umumnya, karena jatah bus dan kursi yang lebih banyak dibandingkan dengan agen-agen bus PO. Harapan Jaya lainnya. Transaksi pembelian tiket di agen ini berjalan seperti biasa layaknya agen-agen bus ditempat lain. Calon penumpang harus datang ke lokasi untuk melakukan pembelian tiket. Tidak mungkin seorang penumpang dapat melakukan perjalanan dengan menggunakan bus PO. Harapan Jaya tanpa adanya tiket. Tiket merupakan bukti pembayaran serta pemesanan bus yang berisi keterangan tentang tujuan perjalanan, waktu keberangkatan, nomor tempat duduk, dan lain sebagainya.
Untuk mendapatkan tiket bus, biasanya calon penumpang langsung datang ke agen bus tersebut. Pada umumnya calon penumpang melakukan pemesanan maupun pembelian satu atau dua hari sebelum tanggal perjalanan. Hal ini justru membuang-buang waktu dan tenaga khususnya kepada calon penumpang yang bertempat tinggal jauh dari agen bus ini. Pada umumnya calon penumpang yang memiliki aktivitas sangat sibuk, melakukan pembelian tiket di hari H. Resiko bagi calon penumpang yaitu kehabisan tiket dan menjadi incaran para calo yang menjual harga tiket diatas harga normal, sedangkan bagi perusahaan bus hal ini justru dapat beresiko kehilangan pelanggannya.
Adapun kendala lainnya yang dihadapi oleh calon penumpang yaitu saat hari-hari raya berlangsung. Antrian panjang merupakan hal biasa yang sering terlihat pada saat musim mudik berlangsung. Calon penumpang rela datang lebih awal bahkan menginap malam harinya di agen bus PO. Harapan Jaya cabang Pasar Rebo ini. Hal ini dikarenakan demi mendapatkan tiket bus untuk pulang kampung bersama keluarga. Penderitaan calon penumpang tidak hanya sampai disitu. Pada saat ingin melakukan perjalanan pulang pun mereka akan mengalami hal yang sama dengan yang dialami ketika berangkat. Hal ini terjadi karena tidak adanya suatu aplikasi yang menyediakan pelayanan pemesanan tiket pulang-pergi sekaligus sebelum melakukan perjalanan berangkat agar mereka tidak perlu memesan tiket kembali di kampung halaman mereka. Dalam kondisi seperti ini para penumpang memang tidak bisa berbuat banyak, mereka pun juga sulit untuk menyampaikan kritik dan saran mereka. Keadaan diatas sering terjadi karena bus merupakan salah satu sarana yang tepat terutama bagi mereka yang tidak memiliki kendaraan pribadi tetapi ingin melakukan perjalanan jauh dengan nyaman, cepat, dan murah.
Dalam menyikapi kondisi seperti ini, diperlukan strategi khusus kepada PO. Harapan Jaya cabang Pasar Rebo ini agar dapat bersaing dengan para kompetitornya. Saat ini PO. Harapan Jaya cabang Pasar Rebo telah terkomputerisasi tetapi hanya sebatas pencatatan dan administrasi, tidak menyentuh pada sistem penerapan teknologi dalam hal pemesanan dan penjualan tiket yang seharusnya lebih memudahkan calon penumpang. Untuk itu dibuatlah sistem baru untuk perusahaan PO. Harapan Jaya cabang Pasar Rebo agar dapat melayani dan memberikan kemudahan kepada calon penumpang secara maksimal dengan tingkat kecepatan, ketepatan dan keakuratan dalam pelayanan pemesanan tiket bus secara online melalui internet yang dapat dipertanggungjawabkan. Selain itu juga dimaksudkan untuk memudahkan calon penumpang bus dalam memperoleh tiket kapan saja dan dimana saja tanpa harus antri panjang, sehingga dapat menghemat waktu dan tenaga serta bebas dari aksi calo.

1.2 Batasan Masalah
Penulisan ini dibatasi oleh ruang lingkup pemesanan tiket bus di agen PO. Harapan Jaya cabang Pasar Rebo yang hanya pada perjalanan pulau Jawa saja dan prosesnya dapat dilakukan dari pemasukan data identitas calon penumpang, data perjalanan, dan data pemesanan. Keluaran atau output yang dihasilkan berupa laporan data identitas calon penumpang, data perjalanan, dan data pemesanan.

1.3 Tujuan
Tujuan penulisan ilmiah ini yaitu membuat suatu aplikasi berbasis web yang mampu memberikan alternatif terbaik bagi agen PO. Harapan Jaya cabang Pasar Rebo agar dapat melayani dan memberikan kemudahan kepada calon penumpang dalam hal pelayanan, pemesanan, dan pembelian tiket bus secara online melalui media internet yang dapat dipertanggungjawabkan. Selain itu memberikan pula kemudahan kepada calon penumpang agar dapat melakukan dua pemesanan sekaligus di agen PO. Harapan Jaya cabang Pasar Rebo untuk perjalanan berangkat dan pulang.

1.4 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam pembuatan Penulisan Ilmiah ini adalah metode SDLC (Software Development Life Cycle). SDLC didefnisikan oleh Departemen Kehakiman AS sebagai sebuah proses pengembangan software yang digunakan oleh systems analis, untuk mengembangkan sebuah sistem informasi. SDLC mencakup analisis, persyaratan, disain, implementasi pengujian, dan perawatan. Software yang dikembangkan berdasarkan SDLC akan menghasilkan sistem dengan kualitas yang tinggi, memenuhi harapan penggunanya, tepat dalam waktu dan biaya, bekerja dengan efektif dan efsien dalam infrastruktur teknologi informasi yang ada atau yang direncanakan, serta murah dalam perawatan dan pengembangan lebih lanjut. SDLC merupakan pendekatan sistematis untuk memecahkan masalah yang terdiri dari beberapa tahapan. Ada 6 fase/siklus dalam metodologi SDLC, yaitu [1]:

1. Fase Analisis Kelayakan dan Eksplorasi Konsep
Pada tahap ini dilakukan pemeriksaan kuesioner kepada calon penumpang yang prosesnya dilakukan langsung di agen PO. Harapan Jaya cabang Pasar Rebo antara lain berisi data tentang jenis bus yang biasa digunakan, tarif bus, tanggal pemberangkatan, nomor kursi, rute, kepemilikan komputer pada calon penumpang, tahukah mereka bagaimana cara menyampaikan saran atau kritik, kemampuan calon penumpang dalam mengoperasikan komputer dan internet, serta perlu tidaknya dibuatkan suatu aplikasi pemesanan tiket bus secara online. Selanjutnya dilakukan proses wawancara kepada kepala agen PO. Harapan Jaya cabang Pasar Rebo dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang diantaranya berisi jenis bus yang biasa digunakan calon penumpang, calon penumpang yang membeli tiket pada umumnya kalangan menengah kebawah atau keatas, rata-rata jumlah pembeli tiket perharinya, jumlah barang bawaan masing-masing calon penumpang yang diizinkan, peraturan bagi anak-anak dan bayi, kelas-kelas bus yang dimiliki serta perbedaanya, jenis trayek, dan harga tiket.

2. Fase Spesifikasi Persyaratan
Aplikasi ini akan dibuat menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL sebagai databasenya. Alasan penulis menggunakan bahasa pemrograman PHP karena merupakan bahasa pemrograman yang memiliki banyak library sehingga sangat membantu dalam membuat aplikasi, selain itu juga mampu memudahkan dalam menyelesaikan pekerjaan serta tampilan-tanpilannya dapat dibuat lebih rinci terutama bila dibandingkan dengan aplikasi berbasis mobile. Pemilihan penulis menggunakan database MySQL karena bersifat open source dan database yang paling banyak didukung oleh webhosting serta memiliki akses dengan bahasa pemrograman web PHP yang lebih mudah.

3. Fase Disain
Pada tahap ini akan dibuat ERD dengan calon penumpang dan tiket bus sebagai entitasnya serta menentukan atribut apa saja yang akan digunakan pada masing-masing entitas tersebut. Setelah ERD terbentuk maka akan dinormalisasi mulai dari bentuk pertama sampai ketiga, serta membuat database yang nantinya akan dibuat menggunakan MySQL. File data tersebut diantaranya 9 table bus yang didalamnya berisi jurusan dan harga bus. Pada fase ini juga dibuat struktur navigasi campuran untuk user dan admin yang merupakan gabungan dari struktur navigasi linier, hirarki, dan non linier. Alasan menggunakan struktur ini karena struktur navigasi campuran bersifat bebas, maksudnya adalah jika tampilan membutuhkan percabangan maka akan dibuat percabangan.

4. Fase Implementasi
Menuliskan kode program untuk membuat web yang didalamnya berisi menu-menu yang dibutuhkan seperti menu Home, Informasi Perjalanan, Booking, Cargo, FAQ, Contact, Panduan Praktis, dan lain sebagainya. Selain itu juga membuat database yang diantaranya berisi 9 table bus.

5. Fase Pengujian
Melakukan proses upload site dan seluruh isinya setelah sebelumnya memastikan telah mendaftar sebuah domain dan server pada penyedia jasa web hosting gratis. Domain yang digunakan bersifat gratis yaitu http://www.co.cc/ begitu juga web hosting yaitu http://www.000webhost.com/. Setelah itu melakukan check-up sekali untuk memastikan semua link, gambar, dan proses pembacaan database telah benar-benar terbaca. Jika semua telah berjalan lancar barulah dilakukan proses upload site ke server web hosting sampai proses selesai. Setelah itu melakukan check-up pada aplikasi yang telah di upload tadi. Jika pada jendela browser internet masih ada kesalahan, misalnya gambar tidak tampil, link tidak berfungsi, dan lain sebagainya, maka akan dilakukan pengeditan file yang ada pada site lokal, dan melakukan kembali upload file yang telah di edit sampai aplikasi berjalan dengan baik dan benar .

6. Fase Perawatan
Pada fase ini aplikasi yang telah siap dipakai akan diterapkan langsung oleh pihak PO. Harapan Jaya cabang Pasar Rebo kepada calon penumpang. Aplikasi yang telah diterapkan akan terus di check serta dapat diubah dan diperluas sesuai dengan perkembangan, analisis, dan kebutuhan dari pihak agen dan calon penumpang.

1.5 Sistematika Penulisan
Penulisan ilmiah ini secara keseluruhan akan dirinci menjadi empat bab, agar lebih jelas dan mudah dipahami oleh pembaca. Antara satu bab dengan bab lainnya saling terkait sehingga berfokus pada tujuan dari penulisan ilmiah ini.
Pada bab 1 Pendahuluan mengungkapkan latar belakang masalah yang mendasari pembuatan penulisan ilmiah, batasan masalah yang akan dibahas, tujuan penulisan yang hendak dicapai dengan adanya penulisan ilmiah ini, metode penelitian berupa data yang dibutuhkan serta sistematika penulisan untuk mempermudah pembaca dalam memahami penulisan ilmiah ini. Dalam hal ini menjelaskan hal-hal apa saja yang menjadi masalah pada agen PO. Harapan Jaya cabang Pasar Rebo, hal apa saja yang akan dibahas pada penulisan ilmiah ini, tujuan dalam pembuatan aplikasi berbasis web ini, dan metode penulisan yang berlandaskan pada SDLC (System Development Life Cycle) yang meliputi 6 fase yaitu analisis, persyaratan, disain, implementasi pengujian, dan perawatan.
Lalu pada bab 2 Tinjauan Pustaka berisi tentang teori yang akan digunakan dalam pembahasan masalah yaitu mengenai konsep-konsep dasar dan elemen-elemen yang mendukung dalam pembuatan penulisan ilmiah ini. Teori yang dijelaskan diantaranya Internet, E-Commerce, Apache, dan lain sebagainya.
Selanjutnya pada bab 3 Pembahasan menguraikan tentang langkah-langkah pembuatan sistem pemesanan tiket bus secara online. Dimulai dari pembuatan konsep pemesanan tiket bus secara online, pembuatan struktur navigasi, rancangan basis data berupa pembuatan tabel-tabel yang diperlukan beserta atributnya, rancangan tampilan, proses instalasi software, menjelaskan hardware dan software yang digunakan hingga langkah-langkah pembuatan aplikasi pemesanan tiket bus online.
Pada bab 4 Penutup memberikan kesimpulan yang merupakan hasil pembahasan dari bab sebelumnya dan disertai dengan saran.

Minggu, 28 Februari 2010

Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang

Ramainya aktivitas penjualan tiket di agen bus PO. Harapan Jaya cabang Pasar Rebo merupakan rutinitas yang sering terlihat. Agen bus ini juga berfungsi sebagai kantor pusat untuk wilayah Jabodetabek. Hal inilah yang membuat agen ini selalu ramai dikunjungi penumpang layaknya terminal bus pada umumnya, karena jatah bus dan kursi yang lebih banyak dibandingkan dengan agen-agen bus PO. Harapan Jaya lainnya. Transaksi pembelian tiket di agen ini berjalan seperti biasa layaknya agen-agen bus ditempat lain. Calon penumpang harus datang ke lokasi untuk melakukan pembelian tiket. Tidak mungkin seorang penumpang dapat melakukan perjalanan dengan menggunakan bus PO. Harapan Jaya tanpa adanya tiket. Tiket merupakan bukti pembayaran serta pemesanan bus yang berisi keterangan tentang tujuan perjalanan, waktu keberangkatan, nomor tempat duduk, dan lain sebagainya.

Untuk mendapatkan tiket bus, biasanya calon penumpang langsung datang ke agen bus tersebut. Pada umumnya calon penumpang melakukan pemesanan maupun pembelian satu atau dua hari sebelum tanggal perjalanan. Hal ini justru membuang-buang waktu dan tenaga khususnya kepada calon penumpang yang bertempat tinggal jauh dari agen bus ini. Pada umumnya calon penumpang yang memiliki aktivitas sangat sibuk, melakukan pembelian tiket di hari H. Resiko bagi calon penumpang yaitu kehabisan tiket dan menjadi incaran para calo yang menjual harga tiket diatas harga normal, sedangkan bagi perusahaan bus hal ini justru dapat beresiko kehilangan pelanggannya.

Adapun kendala lainnya yang dihadapi oleh calon penumpang yaitu saat hari-hari raya berlangsung. Antrian panjang merupakan hal biasa yang sering terlihat pada saat musim mudik berlangsung. Calon penumpang rela datang lebih awal bahkan menginap malam harinya di agen bus PO. Harapan Jaya cabang Pasar Rebo ini. Hal ini dikarenakan demi mendapatkan tiket bus untuk pulang kampung bersama keluarga. Penderitaan calon penumpang tidak hanya sampai disitu. Pada saat ingin melakukan perjalanan pulang pun mereka akan mengalami hal yang sama dengan yang dialami ketika berangkat. Hal ini terjadi karena tidak adanya suatu aplikasi yang menyediakan pelayanan pemesanan tiket pulang-pergi sekaligus sebelum melakukan perjalanan berangkat agar mereka tidak perlu memesan tiket kembali di kampung halaman mereka. Dalam kondisi seperti ini para penumpang memang tidak bisa berbuat banyak, mereka pun juga sulit untuk menyampaikan kritik dan saran mereka. Keadaan diatas sering terjadi karena bus merupakan salah satu sarana yang tepat terutama bagi mereka yang tidak memiliki kendaraan pribadi tetapi ingin melakukan perjalanan jauh dengan nyaman, cepat, dan murah.

Dalam menyikapi kondisi seperti ini, diperlukan strategi khusus kepada PO. Harapan Jaya cabang Pasar Rebo ini agar dapat bersaing dengan para kompetitornya. Saat ini PO. Harapan Jaya cabang Pasar Rebo telah terkomputerisasi tetapi hanya sebatas pencatatan dan administrasi, tidak menyentuh pada sistem penerapan teknologi dalam hal pemesanan dan penjualan tiket yang seharusnya lebih memudahkan calon penumpang. Untuk itu dibuatlah sistem baru untuk perusahaan PO. Harapan Jaya cabang Pasar Rebo agar dapat melayani dan memberikan kemudahan kepada calon penumpang secara maksimal dengan tingkat kecepatan, ketepatan dan keakuratan dalam pelayanan pemesanan tiket bus secara online melalui internet yang dapat dipertanggungjawabkan. Selain itu juga dimaksudkan untuk memudahkan calon penumpang bus dalam memperoleh tiket kapan saja dan dimana saja tanpa harus antri panjang, sehingga dapat menghemat waktu dan tenaga serta bebas dari aksi calo.

Senin, 04 Januari 2010

Sepeda Motor Kesayanganku

Di zaman yang serba canggih sekarang ini, kebutuhan dalam bidang apapun semakin meningkat. Sebagai contoh misalnya hampir setiap orang memiliki sepeda motor. Hal itu dikarenakan di jalan manapun pasti sering terjadi kemacetan. Walaupun setiap orang mendambakan memiliki mobil idaman, tetapi bagiku tidak. Karena bagiku sepeda motor memiliki kelebihan yang tidak kalah dengan mobil. Pada saat kemacetan sering terjadi dimana-mana dengan menggunakan sepeda motorlah aku bisa sampai di tempat tujuan dengan tepat waktu. Sebagai seorang pria aku sangat menyukai berbagai hal di bidang otomotif.Banyak hal yang bisa aku pelajari karena hobbyku ini, diantaranya Aku bisa merawat dan memperbaiki motorku sendiri. Mengganti oli, membersihkan karburator, bahkan membenarkan piston adalah sebagian contoh yang biasanya aku lakukan sendiri. Aku sangat bersyukur karena dengan kebisaanku ini aku bisa melakukan hal-hal kecil untuk motorku tanpa sedikit-sedikit aku harus pergi ke bengkel.

Awal Aku bisa memiliki motor ini karena Aku merasa sekolahku (SMA) memiliki jarak yang cukup jauh dari rumah. Angkutan Umum adalah alternatif lain untuk dapat sampai ke sekolahku tetapi biasanya memakan waktu yang cukup lama apabila menggunakan angkutan umum ini. Sekitar 50 menit itulah waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke sekolahku dengan menggunakan angkutan umum. Hal inilah yang membuatku sering datang terlambat ke sekolah sehingga sering mendapat hukuman dari guru-guru disekolahku. Keterlambatan membuat aku sering mendapat surat panggilan untuk orang tua. Sejak saat itulah Aku di belikan motor oleh kedua orang tuaku. Sungguh senang hatiku saat itu. Sejak saat itu Aku sudah tidak pernah datang terlambat lagi ke sekolah begitu juga dengan orang tuaku yang sudah tidak pernah mendapatkan surat panggilan.

Tentu tidak heran apabila motor ini menjadi barang yang sangat Aku sayangi. Di samping perawatannya yang mudah dan hemat waktu, biaya yang dibutuhkan pun seperti bensin, oli, servive, bahkan sparepart sangat bersahabat dengan kantongku.

Pantun Cinta

buat apa punya mata
kalau tidak curi pandang
buat apa ada cinta
kalau bukan karena sayang

pisau tajam pisau belati
belinya di pasar pagi
kenapa cinta harus di khianati
kalau memang saling mencintai

jalan jalan ke jeddah
jangan lupa beli markisa
cinta itu memang indah
kalau memang ada rasa

melihat ular melingkar-lingkar
melihat air di atas dahan
mengapa kita harus bertengkar
kalau memang ingin bertahan

Kau Segalanya Bagiku

kau telah membangkitkanku dari keterpurukan
setelah sekian lama ku terluka oleh cinta
kini kau hadi sembuhkan luka itu
mengisi hari-hariku penuh dengan cinta dan kasih sayang

hari-hariku begitu indah bersamamu
hari-hariku lebih terarah karena kehadiranmu
rasa sayangku semakin bertambah
karena kamu ada di sisiku

sayangku hanya untukmu
aku harap kamupun begitu
aku tak sanggup kehilanganmu
karena engkau adalah segalanya bagi hidupku